Kejadian tak menyenangkan itu terjadi saat Nur Kholis hampir selesai meliput. Tiba-tiba seseorang merampas kameranya tanpa menjelaskan alasannya.
“Setelah ambil gambar sekitar 6 sampai 7 take, seseorang pakai kaos tiba-tiba mengambil kamera saya dari belakang. Saya sempat menjelaskan sudah dapat izin dari Polsek setempat. Tapi tak dihiraukan. Lalu meminta saya dan seorang teman keluar dari lokasi,” terangnya
Nur Kholis sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, tak ada maksud lain kecuali melaksanakan tugas liputan. “Saya tidak memiliki maksud jahat dan sudah memenuhi standard kerja jurnalistik. Saya juga sudah menunjukkan ID card,” tegas Abil (sapaannya).
Merasa dirugikan dan dihalang-halangi melaksanakan kerja jurnalistiknya, dia berencana melaporkannya ke Polres Sumenep. “Karena ini sudah jelas menghalangi kerja jurnalistik,” pungkasnya. (ve)
Sumber: faktualnews.co – koranmadura.com