SAMPANG – Warga asal Desa Tragih Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang Madura berjuang mencari air bersih dengan cara menggali lubang di area sungai.
Cara tersebut kerap dilakukan oleh warga sekitar di tengah sulitnya mendapat air bersih saat musim kemarau tiba.
Lubang yang digali oleh warga lokasinya tidak jauh dari kubangan air sungai yang tampak keruh dan berlumut.
Adapun ukuran lubang yang digali berdiameter setengah meter dengan kedalaman 100 cm, kemudian setelah lubang digali maka air mulai muncul layaknya sumber mata air.
Hasil galian tersebut membuat air jauh lebih jernih, sehingga digunakan untuk mandi oleh warga dan begitupun untuk kebutuhan lainnya di rumah.
Salah satu warga setempat, Hoiruddin mengatakan bahwa cara menggali lubang ini sudah lama dijalani warga terutama yang perekonomiannya menengah kebawah.
Sebab, untuk memperoleh air bersih diharuskan dengan cara membeli, namun warga lebih memilih berjalan jauh dan menggali lubang untuk memperoleh air bersih.
“Tapi untuk cara ini hanya bersifat sementara, karena bergantung pada kubangan air, biasanya kalau musim kemarau panjang gubangan akan mengering,” terangnya, Senin (11/9/2023).
Dirinya mendapat informasi jika musim kemarau kali ini lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari Pemerintah Daerah untuk menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Tragih.
“Sejak awal musim kemarau, kamu masih belum memperoleh bantuan air bersih. Tentu kami berharap bantuan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD sampang Mohammad Imam bahwa sejauh ini pihaknya telah merealisasikan droping air ke 62 Desa pada Agustus 2023, tiap desa memperoleh 2 tanki air bersih.
Namun, realisasi bantuan yang bersumber dari dana bantuan BPBD Jatim akan berjalan kembali pada September 2023.
Adapun, penyalurannya melalui kordinasi dengan camat dan kepala desa terdampak kekeringan.
“Untuk lokasi droping kewenangannya di kapala desa karena mereka yang lebih mengetahui kondisi di lapangan” pungkasnya. (amr)