BANGKALAN – Kegiatan Minggu 17 Maret 2019 yang nutup total Jembatan Suramadu banyak jadi viral. Media berita dan sosial banyak postinh foto-foto dan video kegiatan itu.
Buat para penyelenggara dan yang ikut, kegiatan itu mah udah keren-keren aja. Terlepas dari semua masalah yang ditimbulkan dari kegiatan yang nutup jembatan terpanjang di seluruh Indonesia itu.
Sementara buat yang gak ikut dan jadi korban kemacetan, keģiatan itu jelaslah dianggap unfaedah. Buat apa coba nutup jembatan satu-satunya ke Madura ato ke Surabaya demi acara jalan sante?
Pro dan kontra udah biasa sih. Taberita.com berselancar di internet menemukan banyak hal dari kegiatan itu yang viral. Salah tiganya yaitu di bawah ini:
Kemacetan terjadi di Dermaga Kamal dan Perak Surabaya
Perjalanan dari Surabaya ke Madura dan sebaliknya jelas terganggu. Kapal yang jadi alternatif penyeberangan gak mampu ngatasi banyaknya warga yang mau menuju Madura ato Surabaya. Mungkin dikiranya kalo Minggu gak ada orang Madura ke Surabaya ato sebaliknya yah??
Sampah Bejibun di Jembatan Suramadu
Padahal di pengumumannya, salah satu kegiatan nutup jembatan itu adalah bersih-bersih sampah. Bukannya bersihin sampah, mereka malah nyampah. Untungnya ada petugas sampah yang akhirnya dengan sabar membersihkan sampah di sepanjang Jembatan Suramadu usai acara.
Pemecahan 3 Rekor Muri
Rekor pertama, pembentangan bendera sepanjang 5.500 meter. Rekor kedua, penampilan 1.000 penari Gandrung khas Banyuwangi (Jauh amat. Emang gak ada penari Madura ya?). Rekor ketiga, atraksi 2.000 perahu nelayan di areal Jembatan Suramadu.
Udah. Tiga itu doang sih yang viral di media sosial dan jejaring sosial. Yang pro tetap senang dan bangga karena kegiatan berjalan lancar. Yang kontra berdoa semoga gak ada kegiatan nutup Jembatan Suramadu lagi sampe dibangun jembatan-jembatan lain dari Madura ke Surabaya dan sebaliknya. (dee)