tutup
ght="300">
Komunitas

Jadi Titik WCD, Hapus Stereotip “Madura Suka Nyampah”

×

Jadi Titik WCD, Hapus Stereotip “Madura Suka Nyampah”

Sebarkan artikel ini
Whatsapp-Image-2018-08-30-At-2.20.30-Am
WhatsApp-Image-2018-08-30-at-2.20.30-AM

Sejumlah pecinta, pemerhati dan aktivis lingkungan akan berdatangan ke Pamekasan untuk kegiatan Bersih -bersih Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan . Mereka menjadikan Kabupaten Pamekasan sebagai salah satu titik pelaksanaan World Clean up Day (WDC), 15 September mendatang.
Disebutkan, Salah satu tujuan gerakan bersih-bersih pantai itu adalah untuk menghapus stereotip bahwa masyarakat Madura suka nyampah atau buang sampah sembarangan dan tidak punya kepedulian pada lingkungan. Sebab, WCD di Pamekasan itu akan menjadi salah satu titik dari ratusan kegiatan yang sama di hati yang sama di seluruh dunia.

Kegiatan Bersih-Bersib Pantai Gili Mandangin
Kegiatan bersih-bersib Pantai Gili Mandangin Sampang melibatkan 1.600 relawan pada Mei 2017. Kini Pulau Mandangin telah menjadi kawasan bebas sampah dan mulai muncul inisiatif dijadikan objek wisata.

Ketua pelaksana kegiatan Nur Rahmad Ahirullah mengatakan, Pamekasan akan menjadi tonggak bersejarah bagi kegiatan lingkungan di Madura. Sebab, akan menjadi salah satu titik WCD yang digelar di seluruh dunia dan Indonesia oleh para pecinta, pemerhati dan aktivis lingkungan. Akan ada 350 juta orang bergerak bersama di seuruh dunia dan 13 juta orang di Indonesia.
“Kami sebenarnya sudah melakukan kegiatan bersih-bersih pantai di kabupaten lain di Madura. Sedikitnya 2.500 orang terlibat dalam kegiatan yang kami laksanakan,” ujar pria yang akrab disapa Yoyonk ini. Dijelaskan pihaknya sudah bergerak di Pantai Gili MandanginSampang, Pantai Sembilan Gili Genting – Sumenep dan Pantai Suramadu Bangkalan.
Pamekasan menjadi kabupaten keempat kegiatan bersih-bersih pantai tersebut. “Ini sekaligus untuk memperkuat kampanye cinta lingkungan. Di sisi lain kami ingin menghapus stereotip bahwa orang Madura nyampah alias buang sampah sembarangan dan tidak peduli lingkungan,” tegasnya.
Bekerjasama dengan Banyak Pihak

Yoyong berharap kegiatan bersih-bersih Pantai Talang Siring bisa diikuti oleh banyak relawan. “Sebelumnya kami membangun kerjasama dengan sejumlah media untuk ikut menyebarkan kegiatan ini. Kami sangat berterima kasih media-media di Madura sangat antusias. Ada juga media nasional dan regional. Dengan begitu kami berharap banyak relawan ikut dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Img 20180901 Wa0066 3 Jadi Titik Wcd, Hapus Stereotip “Madura Suka Nyampah”
Kegiatan bersih-bersih sampah mikro di Pantai Sembilan, Gili Genting – Sumenep untuk mengkampanyekan bahayanya sampah mikro yang dibuang kelautan bagi biota laut. Kegiatan tersebut diadakan di pantai yang sudah bersih dari sampah makro tapi belum terbebas dari sampah mikro. Bersih-bersih Pantai Sembilan melibatkan 300 relawan dari unit kegiatan mahasiswa teknik kelautan dan perkapalan perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia bersamaan dengan Indonesia Maritim Challenge Agustus 2017.

Yoyonk menyatakan akan mendatangi sejumlah pihak di Pamekasan untuk bisa mendukung kegiatan tersebut. “Kami pasti melibatkan pemerintah, swasta, sekolah, organisasi-organisasi siswa dan mahasiswa, perguruan tinggi, Pramuka, Tagana, organisasi keagamaan, masyarakat, aktivis, Kepolisian, TNI, hingga tenaga medis. Kami berharap semua bisa proaktif. Jika tidak bisa kami temui secara langsung, mohon untuk bisa mendaftar melalui panitia,” tutur pria kelahiran Kabupaten Bangkalan ini.
Pendaftaran untuk menjadi relawan kegiatan WCD “Bersih-bersih Pantai Talang Siring Pamekasan bisa menghubungi melalui aplikasi whatsapp ke 0817311250 (Didik), 087860969973 (Ahya) dan 085232986290 (Wati). Akan ada informasi lanjutan bagi yang sudah mendaftar menjadi relawan dalam kegiatan tersebut.

Baca juga  Juventus Club Indonesia Chapter Sampang, Suka Nobar dan Bakti Sosial
Img 20180901 Wa0064 3 Jadi Titik Wcd, Hapus Stereotip “Madura Suka Nyampah”
Sedikitnya 400 relawan dari sekolah, organisasi masyarakat, karang taruna, kepolisian, TNI, pondok pesantren dan warga sekitar terlibat dalam Bersih-bersih Pantai Suramadu sisi Madura di Kecamatan Labang Bangkalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada Oktober 2017.

“Harapan kami banyak yang mendaftar supaya pekerjaan menjadi lebih ringan. Jika bersih-bersih pantai bisa cepat selesai, kita bisa bersantai di pantai sambil bersilaturahmi dengan sesama pemerhati lingkungan,” kata mantan jurnalis tersebut. Dengan saling kenal, lanjutnya, diharapkan makin banyak inisiator gerakan berkaitan dengan lingkungan. (*)